Terlalu cinta dan terlalu benci pada isteri, status dan bahayanya sama. Sama-sama akan jadi tabir antara seorang suami dengan Tuhannya. Karena yang ada di hatinya melulu hanya isterinya. Bukan Tuhan. Terlalu cinta dengan isteri, hati seorang suami akan menghamba pada isterinya. Sedang terlalu benci pada isteri, seorang suami akan sibuk memikirkan kelakuan isterinya tiada henti. Keduanya sama sama produk hawa nafsu. Sama-sama berhajat pada mahkluk. Sama-sama berharap respon dari mahkluk. Yang akan menyelamatkan, adalah ketika isteri tak lagi terbetik di hati seorang suami. Lalu berganti dengan hanya sibuk memikirkan dan merindukan Tuhan. Walaupun tubuhnya secara zahir, tetap bersama isterinya. Dan walaupun kepeduliannya secara tanggung jawab, tetap terjadi pada isterinya. Tapi yang dituju, yang dipuja dan yang dielu-elukan hatinya, hanya Tuhan. Lalu apakah itu mudah? Sangat tidak mudah dan sekaligus juga sangat mudah. Tergantung. Karena yang bisa membuat...
Wawasan, renungan dan pengalaman spiritual seputar Islam, iman, ihsan, Tuhan dan seputarnya