Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 19, 2025

Bahaya Beragama/Beriman pada Tuhan dengan Nafsu

Hingga postingan ini saya tulis, sudah 10 bulan saya hidup di jalan Tuhan. Hidup beriman pada Tuhan. Dan itu saya jalani dengan sungguh-sungguh. Dengan sepenuh hati. Baik saat beribadah khususnya Sholat, maupun membathin tentang Tuhan sambil bekerja dalam keseharian. Semua itu bermula tanpa pernah saya duga, dimana sebelumnya, saya sudah tak tahan ditampar 3 tragedi secara beruntun dalam hidup saya. Lalu tiba-tiba saja pada suatu waktu saya jadi tergerak untuk Sholat dan bermunajat pada Tuhan dari hati saya yang paling dalam, tanpa dapat saya bendung. Maka berlinang air matalah saya melakukannya dari awal sampai selesai. Sejak saat itu, hidup saya jadi berubah 360 derjat. Menjadi taat dan penuh tawadhu. Rasanya begitu lezat. Tak ada yang bisa menyamainya dengan kelezatan apapun secara badani. Maka sejak saat itu pula saya jadi rajin mendengar ceramah agama secara online, mendengar murotal Al Quran, membaca ebook dan juga beberapa buku tentang agama dan Tuhan. Dengan tujuan, agar ...

Sebab Tersinggung dan Marah Tanda Tidak Beriman

  Ciri pekat bahwa kita memang sudah dan sedang beriman pada Tuhan, hanya Tuhan yang ada dalam hati kita. Dan pikiran pun, juga hanya sibuk memikirkan apapun tentang Tuhan. Meskipun disisi lain tangan dan kaki kita secara zahir, juga sibuk bekerja atau melakukan apapun. Kemudian mata dan telinga kita secara zahir juga tetap melihat dan mendengar apapun. Tapi semua itu tak lagi memberi bekas pada diri kita. Tak berpengaruh. Kita seperti pedang bermata ganda. Dimensi zahir kita tetap kontak dengan dunia yang terindera, tapi disisi lain pikiran dan mata hati kita, hanya terhubung dengan Tuhan. Artinya hawa nafsu kita sudah padam. Ego kita sudah pudar. Sudah digantikan oleh kehadiran Tuhan dalam hati kita. Ketika hanya Tuhan yang ada di hati kita, maka hati itu akan jadi teduh, tawadhu, rela pasrah, ingin berbaik baik saja dengan siapapun, tak berselera terhadap apapun selain Tuhan, lalu jadi rindu pada Tuhan. Hidupnya selera, keinginan dan berbagai keluh kesah kita terhadap diri...