Dulu, bahkan sudah lama sekali, saya berpikir jika saya hafal Al Quran dan Hadits Nabi, tentu iman saya akan semakin pekat. Hati saya akan wushul dengan Tuhan. Akan benar benar merasa terhubung dengan Tuhan. Tuhan akan terasa benar benar hadir di hati ini. Tapi setelah beberapa bulan ini saya mulai banyak hafal terjemahan ayat dalam Al Quran dan juga Hadist, ternyata anggapan saya keliru. Sama sekali itu tidak menjamin secara otomatis rasa iman di hati saya jadi bertambah. Apalagi menjadi rindu dan intim dengan Tuhan. Yang bertambah hanya hafalan saya. Yang bertambah hanya koleksi pengetahuan saya tentang firman Tuhan dan sunnah Nabi. Tak ada bedanya dengan hafal ini itu yang tak ada hubungannya dengan Tuhan dan agama. Hanya sekedar teori. Kebetulan teorinya tentang Tuhan dan agama. Disitu saya menyadari, Iman yang menggetarkan dalam hati, tak ada hubungannya dengan apa yang saya tahu dan saya hafal. Bahkan juga dengan apapun yang saya lakukan. Tapi sangat bergantung pada ...
Wawasan, renungan dan pengalaman spiritual seputar Islam, iman, ihsan, Tuhan dan seputarnya