Rokok
memang tidak mengenyangkan. Tapi yang membatalkan puasa, bukan hanya sekedar
hal-hal yang mengenyangkan. Banyak hal yang tidak mengenyangkan, juga bisa membatalkan
puasa. Contohnya bersetubuh dengan lawan jenis. Dan masih banyak contoh
lainnya.
Inti dari puasa, secara hakikatnya adalah, menahan hawa nafsu. Apapun bila itu
adalah untuk memuaskan hawa nafsu, maka itu bisa membatalkan puasa. Justru itu
tujuan utama dari puasa. Latihan menahan hawa nafsu dari imsak sampai waktu
berbuka.
Bahkan meskipun kita tidak makan dan minum apapun, tapi dalam hati, kita begitu ingin untuk makan atau minum, sambil mengeluh betapa lelahnya menahan diri, sekaligus terbetik keinginan untuk melepaskan selera itu sepuas-puasnya jika waktu berbuka tiba, maka itu hakikinya nafsu kita masih bergojolak. Kebetulan secara syariatnya, puasa kita tetap sah alias tidak batal. Tapi pahala puasanya, menjadi tiada. Itu yang dimaksud dengan yang kita dapatkan selama puasa, hanya sekedar menahan haus dan lapar. Tapi hikmah puasanya, tidak dapat. Rahmat atau manisnya iman selama berpuasa, tidak kita rasakan.
Komentar
Posting Komentar