Apa
tandanya bahwa kita telah beriman pada Tuhan?
Jawaban sederhananya adalah, yang ada di hati kita hanya Tuhan. Bukan mahkluk.
Bukan uang, bukan karir, bukan bisnis, bukan alam, bukan anak, bukan isteri,
bukan suami, bahkan bukan diri kita sendiri. Intinya yang bersemayam di hati
kita bukan selain Tuhan. Tapi hanya Tuhan saja. Ruang bathin kita menjadi full
Allah.
Itu
artinya,
Kemana pun kita memandang, yang terlihat oleh mata hati kita hanya Allah.
Dibalik setiap yang tampak, terbayang di hati kita bahwa Allahlah yang
menciptakan semua itu. Semua itu adalah tajali atau penampakkan perbuatan dan
iradat Allah di dunia ini.
Termasuk
dalam setiap yang kita lakukan, niat hati kita adalah untuk dipersembahkan pada
Allah. Karena tujuan Allah menciptakan kita adalah untuk mengabdi padaNya. Karena
yang disebut mengabdi pada Allah bukan hanya beribadah seperti sholat, puasa,
zakat dan sejenisnya. Tapi sepanjang hidup kita, mau apapun kita, adalah dalam
rangka mengabdi padaNya. Bukti mengabdi itu adalah, semua yang kita lakukan,
niatnya untuk Allah. Untuk dipersembahkan pada Allah. Bukan karena kita suka
melakukannya. Bukan untuk kesenangan kita. Bukan untuk mengejar impian kita.
Apalagi untuk pamer dan bermegah-megah diri. Itu namanya kita berbuat untuk
memuaskan hawa nafsu kita. Jika itu yang terjadi berarti Tuhan kita adalah hawa
nafsu kita sendiri.
Bahkan saat Sholat pun, yang ada di hati kita juga hanya Allah. Bukan pahala, bukan menghindar dari azab, bukan agar dapat kemudahan, bukan agar rezeki lancar, bahkan bukan untuk mendapatkan rasa nyaman di hati. Tapi adalah, untuk bertemu dengan Tuhan. Bertemu dengan Tuhan maksudnya, Tuhan benar benar terasa hadir di hati kita. Benar benar merasuk di lubuk hati kita yang paling dalam.
Komentar
Posting Komentar