Langsung ke konten utama

Postingan

Mesin Produksi dan Cara Kerja Riya (Gila Pamer) dalam Diri Kita

Jika hati kita memang condong pada pencitraan diri, maka basa basi, kepura-puraan, kemunafikan dan sejenisnya akan otomatis menjadi pakaian kepribadian kita. Mau dipoles, dibelokkan dan ditutup dengan cara apapun, isinya akan tetap sama. Tak kan beranjak dari dusta. Dan itu termasuk salah satu jenis penyakit hati, yaitu ambisi untuk bermegah-megah diri dan riya atau gila pamer.
Postingan terbaru

Inti Tugas Manusia Sepanjang Hidupnya di Kerajaan Tuhan

Tugas kita sebagai manusia di kerajaan langit dan bumi ini, hanya mengingat Tuhan sebagai pemiliknya, memujaNya, lalu taat dan patuh mengabdi padaNya. Tentang apa hasilnya dari segala perbuatan kita itu, bukan lagi hak kita. Tak layak dan tidak sopan upah dari semua itu kita bayangkan dan harapkan. Apalagi memintanya. Sepenuhnya itu adalah hak dan wewenang mutlak dari Tuhan sebagai Pemilik kerajaanNya. Apakah kita akan diberi hadiah atau tidak, atau akan diperlakukanNya seperti apa, kita menyerah saja. Tidak boleh cerewet dan banyak cincong. Kita sebagai budakNya harus tawadhu, tertunduk   malu dan pasrah saja dihadapanNya. Karena memang untuk itulah tujuan Tuhan menciptakan kita sebelumnya. Dia ingin kita kenali. Lalu setelah mengenalNya, Dia ingin kita memujiNya. Lalu taat dan patuh padaNya. Tentang apapun yang kita butuhkan selama hidup di dunia ini, Dia sudah berjanji untuk mencukupinya. Begitu juga dengan berbagai kesulitan yang kita hadapi, dia pun sudah berjanji akan aka...

Sebab Masalah Itu Hanya Ilusi

Kadang sesuatu yang kita anggap masalah, hingga kita merasa tersiksa karenanya, bisa jadi sesungguhnya itu bukan sebuah masalah. Tapi kita sendiri yang merasa bahwa itu benar benar sebuah masalah yang rumit, menyusahkan dan menyakitkan. Meskipun kita sudah bersusah payah memikirkan dan mengurusnya, tetap saja semua itu tak berubah. Begitulah cara Tuhan menguji maupun merajam kita. DibuatNya segala sesuatu tampak dan terasa sebagai masalah bagi kita, sehingga kita serasa dikepung oleh banyak hal dalam hidup kita. Ibaratnya ditempelkan Tuhan kaca mata rusak untuk kita. Sehingga kemana pun kita memandang, yang terlihat hanya ketidakberesan dalam penglihatan kita. Sebaliknya giliran Tuhan sedang melapangkan kita, maka apapun jadi tak masalah bagi kita. Walaupun sebenarnya begitu banyak masalah yang menimpa kita. Tapi semua itu sama sekali tidak membuat kita merasa susah. Hidup ini jadi terasa lapang bagi kita. Rasanya apa yang kita miliki dengan berbagai kondisi, langsung cukup bahka...

Sorga Tersembunyi Paling Lezat di Dunia

Sorga tersembunyi paling lezat di dunia adalah, rela dibakar kehendak dan takdir Tuhan. Tak berharap apapun lagi selain rasa rela itu sendiri terhadap apapun yang diperbuat Tuhan untuk kita. Matinya segala harapan apalagi minta minta pada Tuhan. Benar benar kedua hal itu telah padam di hati kita. Yang tersisa, hanya rasa puas. Lalu bersyukur kita telah dijadikan objek tarian kehendakNya oleh Tuhan. “Aku tak berharap dan minta apapun lagi dariMu Tuhanku. Aku sudah malu. Tak sanggup kuhitung nikmatMu selama ini yang tak pernah kusyukuri. Demi Engkau kini aku sudah rela segalanya” Ini tak kan dimengerti jika kita belum pernah mengalaminya. Tapi mereka yang sudah pernah dikarunia ahwal bathin seperti itu, walau hanya sekejap, akan paham maksudnya dan bisa membayangkan bagaimana rasanya.   Perumpamaannya, seperti puasnya seorang pria rela mati agar kekasihnya bisa tetap hidup.  

4 Ciri Orang Tidak Ihklas dalam Memberi dan Menolong Orang Lain

Memberi sesuatu dan menolong orang lain, adalah perbuatan yang mulia dimata manusia. Tapi belum tentu mulia dimata Tuhan alias tak kan ada nilainya jika itu dilakukan tidak dengan ikhlas. Ikhlas maksudnya, tanpa berharap apapun dari siapapun. Dan itu tidak bisa diketahui oleh siapapun kecuali oleh diri kita sendiri dan Tuhan. Karena ikhlas tidak ikhlas itu adalah sikap bathin. Tersembunyi didalam hati. Tapi meski demikian gejala-gejalanya biasanya tetap akan memancar keluar dalam bentuk prilaku zahir kita. Contoh prilaku yang menggambarkan tidak ikhlas misalnya: Pertama kita sering menyebut-nyebut pemberian dan pertolongan itu pada orang lain. Baik pada sembarang orang apalagi langsung pada orang yang kita beri atau kita tolong tersebut. Baik jika itu kita nyatakan secara vulgar maupun dengan cara halus dan berkelok-kelok. Itu adalah kata lain dari bahwa diri kita berharap pengakuan dari orang lain, betapa dermawan, betapa baik dan betapa mulianya diri kita. Itu bukti bahwa diri ki...